Pasta gigi menjadi salah satu elemen kritis dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak-anak.
Namun, ada suatu bahan yang sering kali terabaikan tetapi dapat membawa risiko tertentu, yaitu sodium lauryl sulfate (SLS).
SLS adalah bahan deterjen yang umum digunakan dalam banyak produk kebersihan, termasuk pasta gigi.
Artikel ini akan mengulas bahaya dari kandungan sodium lauryl sulfate pada pasta gigi untuk kesehatan gigi dan mulut anak, serta memberikan tips cara memilih pasta gigi yang aman.
Bahaya Kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS) pada Pasta Gigi Anak

SLS sering dijumpai dalam pasta gigi bertujuan untuk menciptakan busa yang memberikan sensasi pembersihan yang efektif.
Namun, terlepas dari manfaatnya, SLS dapat membawa risiko serius pada kesehatan gigi dan mulut anak-anak.
Gusi dan membran mukosa dalam mulut anak-anak yang lebih sensitif dapat mengalami iritasi sebagai respons terhadap SLS, menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan menghambat kebiasaan menyikat gigi secara teratur.
Selain iritasi pada gusi, SLS dapat menjadi pemicu sariawan yang sering dialami anak-anak.
Meskipun sariawan dapat timbul akibat sikat gigi yang terlalu keras, penelitian dari Journal of Dentistry di Norwegia mengungkapkan bahwa kandungan SLS dalam pasta gigi dapat menjadi penyebab sariawan yang sulit dihindari.
Selain itu, penelitian yang sama menunjukkan bahwa kandungan SLS dalam pasta gigi dapat menghambat fungsi mineral fluoride, yang sebenarnya diperlukan untuk melindungi gigi dari risiko gigi berlubang.
Detergen dalam Pasta Gigi dan Risiko Kesehatan Lainnya

Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Dentistry menunjukkan bahwa pasta gigi dengan kandungan SLS dapat meningkatkan risiko iritasi pada rongga mulut dibandingkan dengan pasta gigi yang mengandung detergen jenis lain, seperti cocoamidopropyl-betaine.
Pasta gigi tanpa deterjen terbukti lebih aman dan tidak menimbulkan iritasi pada mulut anak-anak.
Lebih lanjut, penelitian dari Journal of Oral Disease tahun 2012 menegaskan bahwa SLS dapat menjadi pemicu sariawan yang lebih sering dan lebih parah dibandingkan pasta gigi tanpa kandungan SLS.
Bahaya SLS tidak hanya berhenti pada iritasi mulut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa SLS dapat menumpuk dalam tubuh selama 5 hari dan berpotensi menjadi nitrosamin, zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh.
Nitrosamin dapat menyerap nitrat dan dapat menciptakan risiko kesehatan yang serius, termasuk potensi pengembangan penyakit kanker.
Oleh karena itu, menghindari pasta gigi dengan kandungan SLS menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan holistik anak-anak.
Pasta Gigi Tanpa Sodium Lauryl Sulfate

Sebagai alternatif yang lebih aman, memilih pasta gigi tanpa sodium lauryl sulfate menjadi langkah tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak-anak.
Pasta gigi tanpa SLS biasanya tetap efektif membersihkan gigi tanpa menimbulkan efek samping iritasi pada gusi dan mulut.
Oleh karena itu, para orang tua harus memperhatikan komposisi pasta gigi dan memilih produk yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan formula bebas SLS.
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman untuk Anak

Selain memilih pasta gigi tanpa sodium lauryl sulfate, ada beberapa tips tambahan untuk memastikan bahwa produk yang digunakan aman untuk kesehatan gigi dan mulut anak:
1. Perhatikan Kandungan Bahan Alami
Pilih pasta gigi yang mengandung bahan-bahan alami dan organik. Bahan-bahan seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, dan herbal dapat memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan gigi dan gusi anak tanpa risiko bahan kimia berbahaya.
2. Cek Kandungan Fluoride yang Sesuai
Fluoride dapat membantu mencegah gigi berlubang, tetapi jumlahnya perlu sesuai dengan usia anak. Pastikan pasta gigi yang Anda pilih memiliki kadar fluoride yang disesuaikan untuk anak-anak, mengingat terlalu banyak fluoride juga dapat menimbulkan risiko.
3. Uji Varian Rasa yang Disukai Anak
Anak-anak cenderung lebih antusias menyikat gigi jika mereka menyukai rasa pasta giginya. Pilih varian rasa yang disukai anak, seperti buah-buahan agar kegiatan menyikat gigi lebih menyenangkan.
4. Hindari Bahan Tambahan Berbahaya
Pastikan untuk membaca label produk dan menghindari pasta gigi yang mengandung pewarna buatan, pewangi sintetis, paraben, dan bahan tambahan berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada anak.
Pentingnya Pemeriksaan Teratur untuk Anak

Terlepas dari pemilihan pasta gigi yang aman, menjaga kesehatan gigi dan mulut anak juga memerlukan peran aktif dalam perawatan rutin.
Orang tua disarankan untuk membawa anak mereka melakukan pemeriksaan gigi secara teratur, setidaknya dua kali setahun.
Ini membantu mendeteksi dan mencegah masalah gigi lebih awal, serta memberikan kesempatan untuk mendapatkan saran dokter tentang kebersihan gigi yang lebih baik.
Dengan memahami bahaya kandungan sodium lauryl sulfate pada pasta gigi anak dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, orang tua dapat memastikan bahwa kebiasaan menyikat gigi anak-anak selain efektif juga aman bagi kesehatan mereka.
Seiring dengan itu, menjaga kesehatan gigi anak melalui pemeriksaan rutin dengan dokter gigi akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi senyum cerah dan mulut sehat.
Jika Anda ingin menjaga kesehatan gigi dan mulut anak dengan lebih optimal, jangan lupa untuk rutin membawa mereka ke dokter gigi.
Melalui aplikasi KlikDokter, Anda dapat dengan mudah buat janji dengan dokter gigi anak untuk memastikan bahwa tindakan pencegahan dan perawatan yang tepat diberikan. Lakukan langkah-langkah ini sebagai investasi jangka panjang dalam kesehatan gigi anak-anak Anda.