Sejarah Rocket Chicken: Nama Pendiri dan Perkembangan Mitra

2 min read

Sejarah Rocket Chicken Nama Pendiri dan Perkembangan Mitra

Halo sobat mengulas! Kali ini kita akan membahas seputar sejarah Rocket Chicken Indonesia. Pecinta fried chicken pasti sudah tidak asing lagi dengan restoran ini, mengingat Rocket Chicken memiliki banyak cabang terutama di seluruh Indonesia. Rasa yang khas dengan harga yang terjangkau menjadikan Rocket Chicken digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebenarnya bagaimana sejarah Rocket Chicken Indonesia?

Mengenal Rocket Chicken Indonesia

PT. Rocket Chicken adalah perusahaan kemitraan yang bergerak di bidang restoran cepat saji (fast food) dengan menu utama fried chicken. Rocket Chicken pertama kali berdiri pada tahun 2010, dan saat ini telah memiliki lebih dari 1000 cabang di Indonesia.

Selain fried chicken, Rocket Chicken juga menyajikan menu unggulan lainnya seperti burger, chinese food, steak, nasi goreng, dan masih banyak lagi. Rocket Chicken hadir dengan konsep menyajikan makanan yang berkualitas, sehat, halal, memiliki cita rasa yang khas, serta harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.

Sejarah Rocket Chicken di Indonesia Hingga Meraih Kesuksesan

Telah membuka 1000 lebih cabang di seluruh Indonesia, saat ini kesuksesan Rocket Chicken telah meroket seperti namanya. Berikut adalah ulasan perjalanan dan perkembangan Rocket Chicken hingga sukses seperti sekarang:

1. Didirikan Oleh Mantan Cleaning Service

Didirikan Oleh Mantan Cleaning Service
Sumber foto : Rocketchicken.co.id

Kehadiran Rocket Chicken tak lepas dari pendirinya yakni Nurul Atik, seorang mantan cleaning service di California Fried Chicken (CFC) cabang Semarang, Jawa Tengah. Mulai bekerja sejak tahun 1986, pria yang kerap disapa Atik ini meniti karirnya di CFC selama 10 tahun hingga ia diangkat menjadi manajer area.

Setelah tidak lagi bekerja di CFC, Atik membuka usaha Quick Chicken bersama rekannya, namun tak berselang lama ia memutuskan mengundurkan diri untuk membangun usahanya sendiri. Atik bahkan pernah membuka usaha gorengan berupa tahu sumedang dan pisang goreng selama 2 tahun. Hingga kemudian Atik pun memberanikan diri membuka gerai fried chicken miliknya sendiri bernama Rocket Chicken di Semarang, Jawa Tengah bersama sang kakak pada 21 Februari 2010.

2. Sejarah Rocket Chicken Dimulai

Semarang menjadi lokasi pertama usaha Rocket Chicken dimulai. Atik memilih nama Rocket Chicken dengan harapan usahanya akan melesat sangat cepat layaknya roket.

Alasan Atik memilih Semarang sebagai lokasi gerai Rocket Chicken pertama adalah karena di Semarang pada saat itu belum ada satu pun gerai fried chicken lokal. Di tahun pertama beroperasinya Rocket Chicken, Atik berfokus dalam memantau daya beli, kenyamanan dalam berbisnis, serta potensi konsumen.

3. Jumlah Mitra Terus Berkembang

Jumlah Mitra Terus Berkembang
Sumber foto : Hargaria.com

Menggunakan sistem waralaba, secara bertahap Rocket Chicken melebarkan sayapnya ke daerah-daerah lain di Indonesia melalui kemitraan. Dalam kurun setahun, Rocket Chicken telah memiliki 80 mitra waralaba. Perkembangannya yang pesat, membuat Rocket Chicken memiliki 100 lebih mitra di tahun kedua. Hingga saat ini, Februari 2022, jumlah mitra waralaba Rocket Chicken telah berkembang sebanyak 1030 yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah karyawan sebanyak 9000 orang.

4. Memiliki Sistem Manajemen Terstruktur

Dalam mengatur banyaknya gerai usaha fried chicken-nya, Atik rupanya memiliki sistem manajemen yang terstruktur. Terlebih untuk menjalin mitra waralaba dengan Rocket Chicken harus mematuhi satu syarat ketat yakni kemitraan harus berbentuk restoran dengan minimal 40 tempat duduk, dan urusan manajemen restoran sepenuhnya diurus Rocket Chicken sendiri.

Untuk mengatur segitu banyaknya cabang Rocket Chicken, terdapat general manager (GM) yang membawahkan regional manager yang tugasnya mengoordinasikan area manager. Area manager masing-masing memegang maksimal 20 cabang dalam satu kota. Area manager inilah yang bertugas meeting ke cabang-cabang untuk membahas penjualan, situasi karyawan training, omzet dan lain-lain. Area manager memiliki jadwal meeting dengan regional manager setiap sebulan sekali. Kemudian regional manager melakukan meeting 4 bulan sekali dengan GM yang bekerja di bawah CEO langsung.

Dengan begitu mitra tidak perlu terlibat banyak dalam manajemen Rocket Chicken. Mitra cukup menjalankan SOP. Apabila SOP tidak dijalankan, maka mitra bisa dikenakan SP hingga pemutusan kontrak kemitraan.

5. Mengejar Volume, Bukan Margin

Mengejar Volume, Bukan Margin
Sumber foto : Bandungcity.net

Rocket Chicken lebih mengutamakan volume dibanding margin. Mereka rutin melakukan riset serta inovasi untuk menunjang menu baru. Dengan terus mempelajari perkembangan merk ayam goreng dari luar negri, yang kemudian dimodifikasi dengan harga terjangkau supaya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Tak hanya itu, Rocket Chicken juga saat ini telah mengembangkan aplikasi Rocket Chicken AR sebagai aplikasi interaktif untuk konsumen. Di aplikasi ini, pengguna dapat melihat info promo, pengumpulan poin, dan lainnya.

Itulah sejarah Rocket Chicken sejak awal hingga sukses seperti sekarang di Indonesia. Dengan harga yang terjangkau serta menu yang beragam maka tak mengherankan bila Rocket Chicken berkembang dengan cepat hingga disukai oleh masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *