Berikut ini Review Film Pabrik Gula mulai dari kelebihan dan kekurangan. Film Pabrik Gula merupakan karya dokumenter dari sutradara Yuda Kurniawan yang dirilis tahun 2023. Film ini mengangkat isu sosial yang jarang dibahas secara mendalam di layar lebar: kehidupan buruh pabrik gula di Jawa Tengah, khususnya di Pabrik Gula Colomadu, serta sejarah panjang kolonialisme yang melekat dalam sistem kerja di industri tersebut.
Sinopsis Singkat
Pabrik Gula menelusuri perjalanan para pekerja yang telah puluhan tahun mengabdi di pabrik, dengan sistem kerja musiman dan tanpa jaminan hari tua. Film ini juga menyoroti bagaimana sistem feodal warisan kolonial Belanda masih tertanam kuat, bahkan dalam struktur kerja modern.
Kelebihan
1. Isu Sosial yang Kuat dan Jarang Diangkat
Film ini membongkar realita sosial yang sering kali luput dari perhatian masyarakat, yakni eksploitasi terhadap buruh musiman dan warisan kolonial dalam dunia kerja. Pesan film ini sangat relevan dalam konteks ketimpangan sosial dan keadilan ekonomi di Indonesia.
2. Pendekatan Dokumenter yang Empatik dan Personal
Yuda Kurniawan memilih pendekatan humanis dengan membiarkan para tokoh (buruh) berbicara langsung di depan kamera. Hal ini menciptakan hubungan emosional yang kuat antara penonton dan subjek film.
3. Sinematografi yang Estetik dan Simbolik
Gambar-gambar pabrik tua yang kontras dengan wajah-wajah lelah para buruh membangun kesan melankolis dan kuat secara visual. Simbol-simbol seperti mesin tua dan asap dari cerobong menjadi metafora atas sistem yang tak pernah benar-benar berubah.
Kekurangan
1. Pace Film yang Cenderung Lambat
Sebagian penonton mungkin merasa alur film ini terlalu lambat, terutama jika tidak terbiasa dengan film dokumenter yang fokus pada observasi sosial. Ini bisa mempengaruhi keterlibatan emosional bagi audiens umum.
2. Kurang Diversitas Perspektif
Film lebih banyak menampilkan sudut pandang buruh tanpa banyak menghadirkan sisi dari pengelola pabrik atau pihak pemerintah. Padahal, keterlibatan semua aktor bisa memberi pemahaman yang lebih utuh.
3. Distribusi Terbatas
Film ini hanya diputar di festival film dan beberapa pemutaran komunitas, sehingga sulit diakses oleh masyarakat luas yang sebenarnya menjadi target pesan dari film ini sendiri.
Kesimpulan
Itulah review film Pabrik Gula mulai dari kelebihan dan kekurangan. Pabrik Gula adalah dokumenter yang kuat, menyentuh, dan penting dalam konteks sejarah serta keadilan sosial di Indonesia. Meski memiliki beberapa kekurangan dari sisi ritme dan perspektif, film ini tetap layak diapresiasi sebagai refleksi atas sistem kerja yang masih menyisakan luka sejarah kolonial.


