Review Drakor Bitter Sweet Hell

2 min read

Review Drakor Bitter Sweet Hell

Berikut ini review drakor Bitter Sweet Hell. Bitter Sweet Hell adalah salah satu dari 5 Drama Korea Baru Bertema Thriller terbaik. Drama Korea dari MBC ini memadukan elemen thriller, psikologi dan konflik rumah tangga menjadi satu tontonan yang tajam dan menusuk. Diperankan oleh Kim Hee‑sun dan Lee Hye‑young, drama ini tidak hanya menyuguhkan misteri, tetapi juga refleksi mendalam tentang luka emosional dan pengkhianatan dalam lingkaran terdekat.

Pasang Iklan Disini

Plot yang Bukan Sekadar Cerita Keluarga

Sekilas, Bitter Sweet Hell tampak seperti drama keluarga kebanyakan rumah mewah, ibu rumah tangga sempurna, suami sukses, dan rahasia kelam yang disembunyikan rapat. Namun seiring cerita berkembang, drama ini menanggalkan semua lapisan kepura-puraan itu. Ia membuka dunia penuh manipulasi, trauma, dan dendam, terutama di balik hubungan dua wanita yaitu Noh Young-won (Kim Hee‑sun) seorang terapis keluarga terkenal, dan Hong Sa-gang (Lee Hye‑young), ibu mertuanya yang misterius.

Keduanya harus bersatu secara tidak terduga ketika keluarga mereka diteror oleh sosok tak dikenal. Namun, alih-alih menjadi partner yang harmonis, kolaborasi mereka justru memperlihatkan banyak retakan, baik dari masa lalu maupun dari ambisi tersembunyi. Inilah kekuatan utama drama ini, tidak hanya menceritakan konflik eksternal, tapi juga menguliti trauma internal karakter satu per satu.

Karakterisasi Ketika Semua Orang Punya Sisi Gelap

Salah satu kekuatan drama ini adalah penulisan karakter yang detail dan berlapis. Noh Young-won tampil sebagai simbol “kesempurnaan palsu” di layar televisi ia tampil elegan dan bijak, tapi di rumah ia dihantui luka lama dan kebohongan suami. Hong Sa-gang, di sisi lain, jauh dari stereotip ibu mertua ia tenang, tajam dan menyimpan banyak informasi yang tidak semua orang berani gali.

Uniknya, setiap karakter di drama ini, bahkan tokoh-tokoh pendukung seperti anak mereka atau rekan kerja Young-won, tidak pernah digambarkan sepenuhnya baik atau jahat. Mereka abu-abu dan drama ini memaksa penontonnya untuk menilai berdasarkan tindakan, bukan status.

Nuansa Thriller yang Perlahan Menyusup

Berbeda dari banyak drama yang langsung menampilkan ketegangan, Bitter Sweet Hell justru bermain dengan tempo lambat. Di awal, semuanya tampak rapi dan tenang. Tapi dari dialog pendek, tatapan mata, hingga detail latar seperti suara pintu yang terlalu sering ditutup pelan semuanya memberi petunjuk bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Terror misterius mulai datang, dan penonton pun dilempar ke dalam permainan tebak-tebakan. Siapa pelakunya? Mengapa keluarga ini jadi sasaran? Dan apa yang disembunyikan oleh masing-masing anggota keluarga?

Tanpa perlu aksi berlebihan, ketegangan dibangun lewat atmosfer. Musik latar yang minimalis tapi intens, pencahayaan yang dingin, dan simbol-simbol visual seperti foto keluarga yang perlahan menghilang dari bingkai atau rekaman suara tanpa nama. Semua elemen ini membuat Bitter Sweet Hell seperti puzzle psikologis yang harus disusun perlahan.

Akting yang Mengesankan dan Sinematografi yang Elegan

Kim Hee‑sun menunjukkan kelasnya sebagai aktris senior. Ia bisa berganti dari sosok kuat ke rapuh hanya dalam satu adegan, tanpa perlu teriak atau menangis berlebihan. Lee Hye‑young juga luar biasa, memberikan nuansa otoritas sekaligus ketegangan yang tak terucapkan dalam setiap adegannya.

Sinematografinya pun layak diapresiasi. Tidak sekadar cantik, tapi punya tujuan: sudut kamera sering diletakkan rendah untuk menunjukkan dominasi, atau ditaruh jauh untuk menunjukkan keterasingan. Warna-warna dingin mendominasi, tapi sesekali diselingi merah menyala ketika konflik memuncak penanda visual yang sangat efektif.

Kritik dan Catatan

Meski banyak kelebihan, Bitter Sweet Hell tidak sempurna. Beberapa subplot terasa tidak berkembang maksimal seperti latar belakang suami Young-won yang kadang terasa terlalu kabur. Tempo awal mungkin terasa terlalu lambat bagi sebagian penonton yang terbiasa dengan thriller cepat.

Selain itu, beberapa twist menjelang akhir terkesan sedikit dipaksakan, meskipun tetap dalam batas yang bisa diterima.

Kesimpulan

Itulah review drakor Bitter Sweet Hell. Bitter Sweet Hell bukan tontonan yang mengandalkan ledakan emosi atau drama klise. Ia adalah cerita tentang ketegangan yang perlahan, tentang bagaimana cinta bisa berubah menjadi jebakan, dan bagaimana kebenaran bisa menyakitkan lebih dari kebohongan.

Jika kamu mencari drama dengan karakter kompleks, nuansa gelap, dan plot yang menantang intuisi kamu, ini adalah pilihan yang sangat layak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *