Berikut ini perbedaan putu piring vs putu mayam dari pandanmelayu. Putu piring dan putu mayam adalah dua jenis makanan tradisional yang populer di kawasan Asia Tenggara, terutama di Malaysia, Singapura, dan sebagian wilayah India Selatan. Meskipun keduanya sering disajikan sebagai camilan atau sarapan manis dan terlihat mirip karena menggunakan bahan dasar tepung beras, keduanya memiliki perbedaan signifikan dari segi bentuk, cara pembuatan, serta penyajiannya.
1. Asal dan Pengaruh Budaya
Putu piring berasal dari pengaruh kuliner India Selatan yang diadaptasi oleh masyarakat Melayu. Kata “putu” sendiri merujuk pada makanan kukus dari tepung beras, sementara “piring” berarti piring kecil, yang menunjukkan bentuk makanan ini. Sementara itu, putu mayam berasal dari masakan Tamil India, yang juga dikenal dengan nama “idiyappam” atau “string hoppers” di India. Nama “putu mayam” lebih umum digunakan di Malaysia dan Singapura.
2. Bahan dan Bentuk
Putu piring terbuat dari tepung beras yang dikukus dalam cetakan berbentuk piring kecil. Di bagian tengahnya diisi dengan gula Melaka (gula aren khas Malaysia) lalu dikukus hingga matang. Hasilnya adalah kue kukus bundar pipih berwarna putih dengan isian manis di tengah. Biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut segar.
Sementara itu, putu mayam terbuat dari adonan tepung beras yang dibentuk menjadi mi tipis (seperti bihun) menggunakan alat khusus mirip cetakan mie. Setelah dikukus, putu mayam biasanya disajikan dalam bentuk bundaran pipih berlapis-lapis. Makanan ini disajikan bersama kelapa parut dan gula merah (kadang gula kelapa), tetapi gula dan kelapa disajikan terpisah dan disantap bersama sesuai selera.
3. Tekstur dan Cita Rasa
Putu piring memiliki tekstur yang padat namun lembut, dengan kejutan rasa manis dari isian gula Melaka yang meleleh di dalam. Rasanya sangat khas karena perpaduan gurih kelapa dan manis gula. Sebaliknya, putu mayam memiliki tekstur yang lebih ringan dan berserat karena bentuknya seperti mi. Rasanya juga cenderung lebih ringan karena tidak memiliki isian dan rasa manisnya tergantung pada seberapa banyak gula yang ditaburkan saat makan.
4. Cara Penyajian
Putu piring biasanya dimakan langsung dengan tangan dalam kondisi hangat. Sementara itu, putu mayam bisa dimakan hangat maupun dingin dan sering menjadi pilihan untuk sarapan ringan atau kudapan sore.
Itulah perbedaan putu piring vs putu mayam. Secara keseluruhan, meskipun putu piring dan putu mayam memiliki akar budaya yang mirip, mereka menawarkan pengalaman rasa dan tekstur yang berbeda, mencerminkan kekayaan kuliner Asia Selatan dan Nusantara.