B2C adalah singkatan dari Business to Consumer artinya bisnis ke konsumen. Dikutip dari laman Startupstudio.id, pengertian B2C adalah model bisnis yang target pasarnya masyarakat luas. Maksudnya, perusahaan atau startup menjual produk atau jasanya secara langsung kepada konsumen. Agar bisa lebih memahami apa itu B2C secara lengkapnya, yuk simak contoh B2C dibawah ini.
Contoh B2C Berdasarkan Tipe Bisnisnya
1. Penjualan Langsung (Direct Selling)
Contoh B2C yang pertama adalah Direct Selling atau penjualan langsung. Penjual disini adalah perusahaan besar atau kecil yang bisa menjual produk langsung pada konsumen tanpa perantara atau pihak ketiga. Mulai dari produk kecantikan, perawatan tubuh, hingga furnitur rumah dijual langung ke konsumen melalui berbagai media seperti toko online, toko fisik, situs online, aplikasi, dan lain sebagainya. Contoh perusahaan B2C direct selling adalah Rollover Reaction dan Dekoruma.
2. Perantara Online (Online Intermediaries)
Selanjutnya ada tipe bisnis B2C Online Intermediaries atau perantara online. Startup atau perusahaan B2C Online Intermediaries tidak menjual barang atau jasa, tapi menjadi fasilitator transaksi penjual dan pembeli. Tentunya Anda sudah tidak asing dengan tipe bisnis ini, yups benar nama lain dari pelaku bisnis ini adalah martketplace. Contoh B2C Online Intermediaries seperti Traveloka, PegiPegi dan juga Booking. Keuntungan tipe bisnis ini diambil dari komisi penjualan.
3. Berbasis Periklanan (Advertising-Based)
Berbeda dari Online Intermediaries, tipe bisnis B2C Advertising-Based tidak menjadi fasilitator transaksi penjual dan pembeli. Sesuai namanya, tipe bisnis B2C ini berbasis periklanan artinya startup atau perusahaan menyediakan periklanan di websitenya yang memiliki traffic tinggi. Semakin tinggi traffic website, maka semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap slot iklan yang ada. Contoh B2C Advertising-Based seperti liputan6.com, tribunnews.com dan sejenisnya.
4. Berbasis Biaya (Fee-Based)
Contoh B2C lainnya adalah Fee-Based atau berbasis biaya. Perusahaan atau startup B2C Fee-Based memperolah penghasilan dari pelanggan yang membayar untuk mendapatkan full access layanan. Dengan kata lain, tipe bisnis B2C ini mengandalkan karakter subscription yang dilakukan oleh konsumennya. Contoh B2C Fee-Based seperti Spotify, Netflix, Vidio dan layanan sejenisnya yang memberikan akses premium.
5. Berbasis Komunitas (Community-Based)
Pernah gabung komunitas di facebook atau Kaskus? Ini adalah contoh B2C berbasis komunitas atau Community-Based. Perusahaan atau Startup B2C Community-Based mendapatkan keuntungan dari penjualan melalui komunitas yang dibuatnya. Misalnya komunitas pecinta gadget, perusahaan B2C menjual produk-produk gadget dan dapat diakses langsung oleh para anggotanya yang membutuhkan gadget terbaru.
Perbedaan B2C dan B2B
Menurut Startupstudio.id, garis besar perbedaan antara startup B2B dan B2C dapat dilihat dari target pasarnya. B2C adalah Business to Consumer artinya bisnis yang menjual produk langsung ke konsumen. Sedangkan B2B adalah Business to Business atau bisnis yang yang menjual produk untuk bisnis lainnya bukan konsumen. Karena perbedaan pasar inilah, strategi marketing B2C dan B2B otomatis juga berbeda. Simak perbedaan B2B dan B2C secara lengkap dibawah ini.
1. Target Audiens
Jangkauan audiens B2C lebih luas sedangkan jangkauan audiens B2B terbatas.
2. Komunikasi
Komunikasi B2B edukatif dan informatif sedangkan komunikasi B2C cenderung emosional.
3. Return on Investment (ROI)
B2B adalah investasi bagi perusahaan, sedangkan B2C tidak ada istilah investasi atau ROI.
4. Decision Making Process
Pembelian produk atau jasa B2B bersifat logis, sedangkan pembelian produk B2C bersifat impulsif.
5. Sales Cycle
Siklus penjualan B2B lama sedangkan siklus penjualan B2C cepat.
6. Customer Journey
Pendekatan B2B one-to-one engagement. Sedangkan B2C menggunakan one-to-many.
Itulah penjelasan pengertian, contoh dan bedanya B2C dengan B2B. Intinya, B2C adalah bisnis yang menjual produk langsung ke konsumen. Model bisnis ini bisa diterapkan pada perusahaan atau startup Anda. Jika kesulitan dalam mengembangkan usaha startup, Anda bisa daftar ke Startupstudio.id untuk mendapatkan brainstorming dan mentoring secara langsung dari para founder dan pelaku startup terkemuka di Indonesia. Silahkan mencoba!